semuanya hanya pinjaman! camkan itu..

Posted by median | Posted in

Ruangan ini penuh. Megah. Mewah. Gemerlap oleh orang-orang kaya bergelimang harta. Berpesta seperti biasa.

“kemana saja teman? Kenapa baru datang? Oh ya keren juga mobilmu itu. Tampaknya besok lusa aku mau membeli mobil seperti itu. Hummer bukan? tipe apa?” seorang pria berusia 30an, rapih, dandy, berkata. asik sambil menyeruput minumannya.

“Aduh, pah. Kamu liat gaun nyonya anu? Bagus sekali.. berkilau penuh batu berlian seperti itu. Dimana ya belinya pah? Gak mau tau pokoknya mamah juga harus punya gaun seperti itu. Yang lebih bagus. Yang lebih mahal!! harus”. Rengek manja seorang ibu muda bertampang sinis kepada suaminya. merasa kalah bagus rupa pakaiannya.

“bagaimana saham mu sekarang? Sahamku sedang bagus sekarang, seminggu ini harganya naik terus. Wuah kalau begini bisa-bisa aku beli apartemen baru lagi. Lumayan untuk investasi” lagak seorang bapak-bapak tua kepada relasinya yang hanya bisa bergumam mendengarnya.

“anakku akan aku sekolahkan lagi keluar negeri. Supaya tenang hati ini kalau saatnya tiba untuk mewariskan tahta pemegang korporasi yang kubangun ini. Anakku itu pintar sekali. Tampan dan kekar. Persis sepertiku dulu sewaktu muda..hahaha”. Gelak tawa seorang bos tua yang disusul oleh tawa para bawahannya yang ikut di acara. Berkumpul untuk bercerita (atau malah berkumpul karena takut dan ingin mencari muka).

Yah pesta biasa. Tempat berkumpul. Menceritakan apa yang mereka punya kepada yang lainnya. Kendaraan. Harta. Pakaian. Bahkan keturunan.

Semuanya ada. Semuanya diceritakan. Dengan tingkah polah congkak dan membanggakan. Ini loh yang saya punya? Kamu punya apa? Semuanya saya dapatkan dengan kerja keras! Dengan strategi matang! Dengan teknik-teknik menakjubkan! Sehingga menjadi seperti sekarang. Kaya. Matang. Tinggal duduk tenang menerima uang segudang. Amboi hidup ini terasa menakjubkan bukan?

Oi tak sadarkah mereka bahwa itu semua titipan?

Tak malukah mereka membanggakan pinjaman?

Orang-orang (mengaku) intelek yang menyedihkan. Sibuk menunjukkan “barang” pinjaman. Pemberian sementara. Semuanya. Harta, kendaraan, pakaian, keturunan bahkan dirinya sendiri hanya dipinjamkan.

Jadi apa yang bisa mereka banggakan? TIDAK ADA. Karena semua hnya pinjaman sementara. Jadi bersyukurlah. Menunduk dan berdoa. Niscaya kita akan masuk dalam golongan orang-orang yang diangkat derajatnya. Camkan itu! read more..

Related Posts by Categories



Comments (0)

Posting Komentar

Posting Komentar